Kiat Mengurangi Lupa
Kiat terbaik untuk mengurangi lupa adalah dengan
cara meningkatkan daya ingat kita. Banyak ragam kiat yang dapat
dicoba dalam meningkatkan daya ingata, antara lain menurut Barlow
(1985), Reber (1988), dan Anderson (1990), adalah sebagai berikut.
1. Overlearning
Overlearning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang
melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Overlearning
terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan
pembelajaran atas respons tersebut dengan cara di luar kebiasaan. Banyak
contoh yang dapat dipakai untuk overlearning, antara lain
pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin dan Sabtu memungkinkan ingatan
siswa terhadap materi PPKN lebih kuat.
2. Extra study time
Extra study time (tambahan waktu
belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi
(kekerapan) aktivitas belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi tertentu
berarti siswa menambah jam belajar, misalnya dari satu jam menjadi satu setengah
jam. Penambahan frekuensi belajar berarti siswa meningkatkan kekerapan belajar
materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi dua kali sehari. Kiat ini
dipandang cukup strategis karena dapat melindungi memori dari kelupaan.
3. Mnemonic device
Mnemonic device (muslihat memori) yang
sering juga hanya disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat
pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam sistem akal
siswa. Muslihat mnemonic ini banyak ragamnya, tetapi yang paling menonjol
adalah sebagaimana terurai di bawah ini.
4. Rima (Rhyme),
yakni sajak yang dibuat sedemikian rupa yang
isinya terdiri atas kata dan istilah yang harus diingat siswa. Sajak ini akan
lebih baik pengaruhnya apabila diberi not-not sehingga dapat dinyanyikan.
Nyanyian anak-anak TK vang berisi pesan-pesan moral dapat diambil sebagai
contoh penyusunan mnemonik.
5. Singkatan
yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau
istilah yang harus diingat siswa. Contoh, jika seorang siswa hendak mempermudah
mengingat nama Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, dan Nabi Musa, dapat
menyingkatnya dengan ANIM. Pembuatan singkatan-singkatan seyogyanya dilakukan
sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri.
6. Sistem kata pasak (peg word
system)
yakni sejenis teknik mnemonik yang menggunakan
komponen-komponen yang sebelumnya telah dikuasai sebagai pasak (paku) pengait
memori baru. Kata komponen pasak ini dibentuk berpasangan seperti merah-saga,
panas-api. Kata-kata ini berguna untuk mengingat kata dan istilah yang memiliki
watak yang sama seperti: darah, lipstik; pasangan langit dan bumi; neraka, dan
kata/istilah lain yang memiliki kesamaan watak (warna,
rasa, dan seterusnya).
7. Metode Losai (Method of Loci)
yaitu kiat mnemonik yang menggunakan tempat-tempat
khusus dan terkenal sebagai sarana penempatan kata dan istilah tertentu yang
harus diingat siswa. Kata “loci” sendiri adalah jamak dari kata “locus” artinya
tempat. Dalam hal ini, nama-nama kota, jalan, gedung terkenal dapat dipakai
untuk menempatkan kata dan istilah yang kurang lebih relevan dalam arti
memiliki kemiripan ciri dan keadaan. Contoh: nama ibukota Amerika Serikat untuk
mengingat nama presiden pertama negara itu (George Washington); dan gedung
bundar untuk mengingat nama jaksa agung Indonesia. Apabila guru memerlukan
siswa menyebut nama-nama tadi, ia dapat menyuruh siswa tersebut “bepergian” ke
tempat-tempat tersebut.
8. Sistem kata
kunci (key word system)
Kiat mnemonik yang satu ini relatif
tergolong baru dibanding dengan kiat-kiatmnemonik lainnya. Kiat ini
mula-mula dikembangkan pada tahun 1975 oleh dua orang pakar psikologi, Raugh
dan Atkinson (Barlow, 1985). Sistem kata kunci biasanya direkayasa secara
khusus untuk mempelajari kata dan istilah asing, dan konon cukup efektif untuk pengajaran
bahasa asing, Inggris misalnya. Sistem ini berbentuk daftar kata yang terdiri
atas unsur-unsur sebagai berikut: 1) kata-kata asing; 2) kata-kata kunci, yakni
kata-kata bahasa lokal yang paling kurang suku pertamanya memiliki suara/lafal
yang mirip dengan kata yang dipelajari; 3) arti-arti kata asing tersebut.
------------------------------------------------------------- // ------------------------------------------------------
Artikel Lain, Barangkali Bermanfaat Silahkan Kunjungi
0 komentar:
Posting Komentar